Tentunya
perubahan temperatur matahari akan langsung memberikan dampak pada bumi.
Temperatur pada pusat/inti matahari berkisar 14.000.000 oC. Sedangkan
pada permukaannya berkisar antara 5000 – 6000 oC. Berikut contoh
aktivitas matahari yang memberikan dampak pada bumi.
A. Granulasi Fotosfer
Fotosfer
adalah lapisan matahari yang kita liat
sehari-hari. Fotosfer ini berupa lapisan bergolak setebal 300 km. pada lapisan
ini terdapat Noda Matahari. Permukaan fotosfer tidak merupakan bidang yang
rata, tetapi berbutir besar-kecil, disebut granulasi
fotosfer. Pada lapisan ini jelas terdapat semburan-semburan api
(faculae) yang berasal dari suatu ledakan. Semburanya dapat mencapai
ketinggian 140.000 mil.
Gambar 1. Granulasi Fotosfer
Cahayanya
yang sangat terang mengalahkan lapisan paling luar matahari yaitu korona,
sehingga sinar dari korona tidak terlihat oleh mata kita. Disekeliling fotosfer
adalah lapisan gas merah cemerlang yang disebut kromosfer. Fotosfer memiliki
kedalaman sekitar 500 km. Cahaya fotosfer dapat terlihat dan berwarna kuning
dari bumi karena gas-gas panas pada fotosfer memancarkan cahaya dengan
intensitas sangat kuat. Fotosfer kira-kira disusun oleh 94% hidrogen, 5,9%
helium, dan 0,1% elemen-elemen lebih berat.
Dampak
dari granulasi fotosfer adalah mengakibatkan gangguan-gangguan
pada listrik di atmosfer bumi, yang mengakibatkan terjadinya
gangguan-gangguan pada siaran radio dan jarum magnet.
B. Solar Flaren & Sunspot
Solar flare
atau badai matahari adalah ledakan raksasa yang melepaskan energi, cahaya, dan
partikel-partikel ke ruang angkasa dengan kecepatan yang sangat tinggi. Flare
atau 'lidah api' ini sering dikaitkan dengan badai magnetik matahari yang
dikenal sebagai Coronal Mass Ejections (CMEs). Intensitas dari lidah api ni
meningkat setiap 11 tahun, dan sekarang matahari sedang menuju ke masa
maksimumnya, yaitu di tahun 2013. Itu artinya lebih banyak lagi badai/lidah api
yang datang, yang dimana mereka bisa meradiasi bumi.
Gambar 2. Solar Flare
Bintik
matahari merupakan daerah tempat munculnya medan magnet yang sangat kuat.
Bintik-bintik ini bentuknya lubang-lubang di permukaan matahari di mana gas
panas menyembur dari dalam inti matahari, sehingga dapat mengganggu
telekomunikasi gelombang radio di permukaan bumi.
Bintik
matahari adalah bagian dari permukaan matahari (fotosfer) yang dipengaruhi
aktivitas magnetis hebat, yang mengakibatkan terhambatnya konveksi, membentuk
daerah bersuhu lebih dingin. Bintik-bintik ini bisa terlihat dari bumi tanpa
bantuan teleskop. Meski bersuhu sekitar 4000-5000K, perbedaan dengan materi
sekelilingnya yang berkisar sekitar 5800K mengakibatkan daerah ini tampak
secara jelas sebagai noda-noda hitam karena intensitas sebuah benda hitam yang
dipanasi adalah sama dengan T (temperatur) berpangkat empat. Jika sebuah bintik
matahari diisolir dari fotosfer sekelilingnya ia akan tampak lebih cemerlang
dari loncatan bunga api listrik.
Dampak badai
geomagnetik sendiri takkan terlalu siginifikan. Kemungkinan yang terjadi adalah
gangguan komunikasi satelit, gangguan sinyal GPS, gangguan jaringan listrik dan
kemungkinan korosi pada jaringan bawah tanah.
Mengingat
sangat tergantungnya infrastruktur kita terhadap jaringan telekomunikasi, maka
peristiwa lumpuhnya telekomunikasi mungkin akan membawa kelumpuhan pada sistem
lainnya, seperti keuangan dan transportasi.
Bintik
matahari dapat memicu sebuah semburan badai matahari yang kuat yang dapat
menimbulkan kerusakan dengan mengintervensi sumber listrik dan jalur komunikasi
kita. Ini akan menyebabkan sistem menjadi overload dan akhirnya mengalami
kerusakan.
Gambar 3. Sunspot
Menurut
salah satu laporan yang dikeluarkan oleh National Academy of Science
Amerika Serikat, apabila badai itu terjadi, sekitar 300 pembangkit listrik di
Amerika bisa lumpuh hanya dalam tempo 90 detik. Ini akan memutuskan persediaan
listrik untuk 130 juta penduduk.
Setelah
jaringan listrik terputus, persediaan air pun akan ikut terputus. Tanpa adanya
listrik dan persediaan air, maka perekonomian akan menjadi lumpuh. Tidak ada
aktifitas perkantoran dan transportasi seperti pesawat terbang atau kereta api.
Bahkan fasilitas vital seperti markas militer atau rumah sakit juga akan ikut
lumpuh.
Gambar 4. Aurora Borealis
Jika ada
dampak lain, maka dampak ini justru tampak bagitu indah. Ketika lontaran massa
korona sampai ke bumi, di belahan utara bumi akan muncul fenomena aurora borealis,
tampak seperti semburan cahaya matahari dengan berbagai pola.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar