Perubahan iklim yang marak terjadi belakang ini sudah sangat mengkhawatirkan masyarakat dunia. Sebut saja Kekeringan, banjir, badai. Semakin banyak warga yang melarikan diri dari dampak perubahan iklim. Di kamp pengungsi Kenya diperkirakan ada sekitar 200.000 pengungsi iklim asal Somalia. Tidak hanya perang yang memaksa mereka pergi melewati perbatasan, tapi juga kekeringan dan kelaparan.
Lokasi pengungsian di Kenya.
Kerusakan karena badai dan banjir yang terjadi baru-baru ini di negara-negara bagian midwest di Wisconsin, Illinois, Indiana, dan Iowa dikaitkan dengan pemanasan global.
Badan antariksa Amerika, NASA, mengatakan penelitian 6 tahun yang menunjukkan iklim Bumi terus memanas pada masa radiasi matahari yang rendah, memberi indikasi baru bahwa manusia, bukan matahari, mendorong perubahan iklim sedunia. Penelitian itu mengukuhkan bahwa antara tahun 2005 dan 2010, ketidakseimbangan energi Bumi terus memburuk, yang berarti planet ini menyerap lebih banyak energi surya sebagai panas daripada yang dikembalikannya ke antariksa. Ini terjadi walaupun kenyataan menunjukkan bahwa tingkat energi matahari sangat rendah selama sebagian besar tahun-tahun tadi.
Fenomena iklim yang tidak pernah terjadi sebelumnya itu telah meningkatkan suhu permukaan rata-rata Bumi, peningkatan 0,8 derajad Celsius sejak tahun 1880, dan menaikkan tingkat CO2 yang sekarang ke 392 part per satu juta.
Selain itu, Perubahan iklim ini menjadi agenda global, dengan debat yang terjadi pada pertemuan forum ekonomi dunia di Davos, yang memperikan energi baru bagi Presiden AS Barack Obama dan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon yang akan menjadikannya prioritas minggu ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar