Bagi seorang engineer tentu
harus memperhatikan berbagai aspek dalam setiap perancangannya. Salah satunya
adalah perpatahan atau lebih kerennya sich Crack. Tahukah anda mengapa faktor
crack menjadi sangat penting dalam sebuah perancangan ??? yupp, semua yang ada
di benak anda bisa jadi salah satu alasannya mengapa crack menjadi sangat
penting.
Berikut ini saya akan
sedikit membagi sedikit pengetahuan yang saya dapatkan mengenai crack itu
sendiri. Semoga bermanfaat yea … J !!
Pentingnya
Mekanika Perpatahan Dalam Sebuah Desain
Dalam sebuah desain diperlukan
perhatian yang serius menyangkut Mekanika perpatahan, karena hal ini dapat
menimbulkan kerusakan yang luar biasa dan dapat menelan korban jiwa, walaupun
tidak umum terjadi. Teknik desain dengan memperhitungkan mekanika perpatahan
adalah suatu metode yang umum dalam keselamatan Industri yang kritis, seperti
dalam pembangkit daya/listrik dan peralatan luar angkasa.
Struktur dirancang tanpa
mekanika perpatahan menggunakan rumusan tegangan rancang (design stress)
sbb:
Dimana
: σr = tegangan
rancang
σl
= tegangan luluh
K = faktor keamanan
Faktor keselamatan yang dihitung
dapat lebih tinggi dari tegangan yang diperkirakan akan terjadi atau bervariasi
tergantung jenis bahan.
Suatu struktur dalam berbagai
perancangan tentu juga dapat mengandung retakan atau berkembang menjadi retakan
selama penggunaan. Apabila hal ini tidak di perhitungkan maka akan berakibat
sangat fatal dan dapat memperpendek usia bangunan atau konstruksi yang
dirancang.
Retakan atau crack tersebut
dapat tumbuh /menjalar seiring dengan kelelahan atau pengaruh lingkungan.
Berikut adalah jenis-jenis crack dan proses crack itu sendiri :
Proses mekanisme yang dapat
menyebabkan terjadinya crack diantaranya sebagai berikut :
ü Pembelahan
lewatbutir (transgranular cleavage)
ü Pembelahan
antarbutir (intergranular cleavage)
ü Pengabungan
keuletan rongga mikro (ductile microvoid coalesence)
ü Mulur
(creep)
ü Kelelahan/fatik
(fatigue)
ü Peretakan dipengaruhi lingkungan (environ-mentally
assisted cracking)
ü Berkembangnya
jaringan keretakan yang lembut (Crazing)
ü Kehilangan
lapisan (Delamination)
ü Benang
pembentuk tercabut keluar (fibre pull-out)
ü Fase
peretakan getas (brittle phase cracking)
ü Peretakan
antarmuka (interface cracking)
ü Pertumbuhan
rongga inti (void nucleation)
Ini
salah satu gambar perpatahan pada aluminium dan baja
Mungkin
kali ini cukup ini saja. Di postingan berikutnya saya akan bahas mengenai
Perpatahan pada keramik, polimer, dan mengenai uji impak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar